Posted in

Cara Lengkap Bikin Jurnal Trading Pakai Excel

digital-literacy-skills-2025

Pernah nggak sih kamu ngerasa bingung kenapa hasil trading sering naik-turun tanpa arah yang jelas? Bisa jadi penyebabnya karena kamu nggak punya catatan yang rapi buat memantau performa. Nah, salah satu cara paling simpel tapi ampuh buat mengontrol trading adalah bikin jurnal trading. Nggak perlu software mahal, cukup pake Microsoft Excel yang pasti ada di laptop atau PC kamu. Dengan jurnal ini, kamu bisa tracking semua transaksi, lihat pola kesalahan, sampai evaluasi strategi yang udah dipake.

Kenapa sih jurnal trading itu penting? Gini, trading itu bukan cuma soal masuk posisi dan keluar di waktu yang tepat, tapi juga soal manajemen dan evaluasi. Kalau kamu nggak nyatet apa yang kamu lakukan, sama aja kayak main bola tanpa papan skor. Excel bisa jadi alat super fleksibel buat nyimpen semua data trading kamu, dari yang paling basic kayak tanggal transaksi, sampai analisis yang lebih detail kayak persentase win rate atau rasio risk-reward. Jadi, manfaatnya jelas banget buat perkembangan skill trading kamu.

Baca juga Prompt Ini Bantu Kamu bikin Konten AI Lebih Mudah


Langkah pertama, pastiin dulu kamu punya Microsoft Excel atau alternatif gratisnya seperti Google Sheets. Bedanya, Google Sheets bisa diakses dari mana aja asal ada internet, sementara Excel biasanya lebih lengkap fiturnya. Setelah itu, buka lembar kerja baru dan siapin kolom-kolom dasar seperti Tanggal, Pair/Asset, Arah (Buy/Sell), Lot Size, Harga Entry, Harga Exit, SL/TP, Profit/Loss, dan Catatan. Kolom ini bakal jadi pondasi jurnal kamu.

Biar jurnal kamu rapi, kasih header di bagian atas dan bold tulisannya. Jangan lupa juga atur format cell biar data gampang dibaca. Misalnya, kolom tanggal bisa di-format ke “dd-mm-yyyy”, sedangkan kolom profit/loss bisa dibuat otomatis menghitung hasil dalam bentuk angka atau persentase. Excel punya fitur “Format Cells” yang bisa kamu akses dengan klik kanan pada cell yang mau diatur.

Selanjutnya, kita masuk ke tahap memasukkan data. Setiap kali kamu open posisi, langsung catat di jurnal. Tulis semua detailnya dengan jujur dan lengkap. Kalau hasilnya rugi, ya tulis rugi. Jangan cuma nyatet yang profit aja, karena justru dari rugi itu kita bisa belajar lebih banyak. Kalau kamu telaten nyatet dari awal, nanti setelah beberapa minggu kamu bakal lihat pola dan kesalahan yang sering diulang.

Supaya makin keren, kamu bisa tambahin rumus otomatis di Excel. Misalnya, pake formula =IF buat langsung nentuin apakah hasilnya “Profit” atau “Loss” berdasarkan selisih entry dan exit. Kamu juga bisa pake rumus =SUM buat totalin semua profit dan loss, atau bikin persentase win rate dengan =(Jumlah Transaksi Profit / Total Transaksi) * 100. Fitur ini bakal bikin jurnal kamu nggak cuma jadi catatan, tapi juga alat analisis.

Kalau mau lebih visual, manfaatin fitur grafik di Excel. Misalnya, bikin chart batang yang nunjukin perkembangan saldo akun dari waktu ke waktu. Dengan begitu, kamu bisa lihat progres trading secara sekilas tanpa harus baca angka satu-satu. Grafik ini juga bisa bikin kamu lebih termotivasi buat ningkatin hasil trading.

Selain data transaksi, ada baiknya kamu masukin catatan tentang kondisi market saat itu. Misalnya, lagi ada berita besar, pergerakan harga volatile, atau kamu trading di sesi tertentu. Catatan ini berguna banget buat evaluasi, karena kadang hasil trading nggak cuma dipengaruhi oleh strategi, tapi juga situasi pasar.

Baca juga Ubah Foto ke File PDF? Sekarang lebih mudah!


Tips penting lainnya adalah konsisten update jurnal setiap hari kamu trading. Jangan nunggu sampai seminggu baru diisi, karena nanti kamu bakal lupa detailnya. Semakin cepat dicatat, semakin akurat data yang kamu punya. Kalau udah terbiasa, bikin jurnal trading di Excel itu nggak bakal makan waktu lebih dari 5 menit.

Jangan lupa juga buat bikin sheet terpisah khusus untuk rangkuman bulanan. Di sini, kamu bisa rekap total profit/loss, win rate, dan pelajaran yang didapat selama sebulan. Rekap ini penting supaya kamu tahu apakah strategi yang dipake efektif atau perlu diubah. Tanpa rekap, jurnal cuma jadi tumpukan data yang nggak dimanfaatkan.

Kalau kamu mau lebih canggih lagi, tambahin fitur filter di Excel. Caranya gampang, tinggal klik header kolom, lalu pilih “Filter”. Dengan begitu, kamu bisa nyari data spesifik, misalnya cuma menampilkan transaksi yang loss atau cuma pair tertentu. Fitur ini berguna kalau kamu mau fokus evaluasi di bagian tertentu.

Buat kamu yang punya modal kecil, jurnal ini juga bisa membantu mengatur money management. Dari data yang ada, kamu bisa lihat berapa banyak risiko yang udah diambil per transaksi, dan apakah itu sesuai dengan batas aman kamu. Dengan begitu, kamu bisa mencegah overtrade atau ambil risiko terlalu besar.

Yang sering dilupain orang adalah backup file jurnalnya. Simpen di cloud seperti Google Drive atau OneDrive, biar kalau laptop rusak atau file hilang, data kamu tetap aman. Percaya deh, kehilangan data trading itu rasanya nyesek banget, apalagi kalau udah telaten nyatet berbulan-bulan. Selain Excel, ada juga trader yang pake template siap pakai yang udah ada di internet. Tapi kalau bikin sendiri, kamu bisa lebih fleksibel menyesuaikan format sesuai kebutuhan dan strategi kamu. Justru dengan bikin dari nol, kamu jadi lebih ngerti fungsi tiap kolom dan rumusnya.

Buat kamu yang males bikin template excel jurnal trading, admin juga kasih ke kamu template siap pakai, kamu tinggal download aja di sini template_jurnal_trading_otomatis_dengan_grafik

Intinya, bikin jurnal trading di Excel itu nggak ribet, tapi efeknya gede banget buat perkembangan skill kamu. Dengan catatan rapi dan analisis yang jelas, kamu bisa lebih percaya diri ambil keputusan di market. Jadi, mulai sekarang, jangan cuma fokus entry-exit aja, tapi juga rajin bikin jurnal. Karena trader yang sukses itu biasanya punya catatan rapi tentang perjalanannya.

Menyajikan Informasi dan Tips bermanfaat untuk Anda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *